Selamat datang di Blog OSN 2012. Manusia tidak akan bisa hidup sendiri tanpa orang lain, tapi tidak berarti harus selalu mengandalkan orang lain. Terima kasih telah mengunjungi Blog ini semoga isinya bermanfaat bagi kita semua Amin.....
go to my homepage
Go to homepage
Background
Olimpiade
Image by

Perkembangan dan Perubahan Target Pasar dengan Internet

Perkembangan dan Perubahan Target Pasar dengan Internet

November 24, 2010 by: Steven Junaidi 1,590 views
Tahukah kalian bahwa perkembangan teknologi sangat mempengaruhi perkembangan pasar? Teknologi jaman sekarang telah membuat perubahan terhadap pasar yang tadinya hanya mentarget massa yang besar (hits) menjadi jutaan pasar yang mentarget pihak kecil (niche), jadi dengan kata lain walaupun kebutuhan ini hanya diakses dalam skala kecil tapi jenis kebutuhan seperti ini ada banyak sekali. Inilah yang dinamakan “Long Tail”. Contoh: 20 tahun yang lalu hampir setiap orang membaca informasi yang sama, menonton film yang sama dan mendengarkan musik yang sama, karena apa? Karena terbatasnya media produksi dan media distribusi. Dengan tingginya biaya produksi dan distribusi membuat tidak semua produk dapat ditampilkan kepada target pasarnya, hanya produk2 unggulan yang dikira dapat dikonsumsi oleh pasar yang besar lha yang akan disuguhkan.
Tapi sekarang berbeda, dengan adanya internet membuat biaya untuk media produksi dan distribusi jauh lebih rendah yang membuat suatu perusahaan mampu menyuguhkan produk dengan lebih banyak pilihan. Kita bandingkan suatu toko buku yang besar palingan hanya mampu menampung ribuan buku saja (hanya jenis buku yang dianggap dapat menjadi laris yang dijual di sini), dibandingkan dengan Amazon.com yang menjual jutaan jenis buku, karena biaya stok toko buku jauh lebih tinggi dibandingkan Amazon yang hanya menyimpan database buku2 tersebut dalam bentuk digital / bits.
Chris Anderson, dalam bukunya The Long Tail: How Endless Choice Is Creating Unlimited Demand, menjelaskan bahwa ada 3 faktor yang dapat menyebabkan peralihan ini, yaitu:
  1. Mendemokrasikan alat-alat produksi
  2. Dahulu alat-alat produksi hanya dapat diakses dan digunakan oleh kalangan produser profesional saja, tetapi sekarang alat-alat produksi ini dapat diakses oleh banyak orang dan melahirkan jutaan produser amatir. Contoh: Untuk membuat suatu film, dulu hanya sedikit orang yg bisa melakukan ini, tapi sekarang dengan banyaknya aplikasi / software komputer untuk membuat film, hal ini jadi dapat dilakukan oleh banyak orang, walapun tentu dengan hasil kualitas yang berbeda. Sehingga banyak orang secara tidak langsung telah menjadi produser amatir dan menghasilkn informasi yang benar2 beragam.; Wikipedia.com juga merupakan contoh lain dari demokrasinya alat2 produksi, dulu ensiklopedia hanya dibuat oleh orang2 berpengaruh dan sangat pintar, tapi dengan Wikipedia.com, semua orang dapat membuat suatu ensiklopedia tentang sesuatu, yang di mana kebenarannya memang belum tentu terbukti karena semua informasi ini dihasilkan oleh para produser amatir. Hasil dari semakin banyaknya alat-alat produksi adalah semakin panjang “Long Tail” nya.
  3. Mendemokrasikan alat-alat distribusi
  4. Yang dimaksud di sini adalah berkembangnya proses distribusi sehingga mempermudah pengaksesan terhadap suatu ‘niche’. Yang terjadi di sini adalah munculnya perusahaan2 yang menjadi agregat / kumpulan terhadap suatu produk. Dengan tersentralisasinya produk2 tersebut membuat biaya menurun sehingga memungkinkan lebih banyak lagi produk yang disuguhkan, dan juga memudahkan orang untuk mengakses produk2 tersebut karena sudah terkumpul di suatu tempat. Contohnya: Amazon dan eBay sebagai tempat berkumpulnya produk-produk fisik, Netflix (film), iTunes (musik), Google dan Wikipedia (informasi). Jadi dengan semakin mudahnya akses terhadap ‘niche’, membuat konsumsi produk “Long Tail” semakin banyak.
  5. Menghubungkan persediaan dengan pemintaan.
  6. Dengan semakin panjang ‘long tail’ membuat makin banyak pilihan bagi para pengguna. Dan terkadang ini malah membuat bingung, oleh karena itu dibutuhkan suatu proses penyaringan yang dapat menghubungkan apa yang diinginkan oleh pengguna terhadap produk yang memang sesuai dengan kebutuhannya. Contoh: Google.com, menyaring sekian banyak informasi dari tiap website dan menyuguhkan bagi kita yang menurut Google paling relevan dengan yang kita butuhkan.
Faktor Bisnis Contoh
Demokrasi alat produksi Long Tail produser, pembuat alat produksi Video kamera digital, software video dan musik editor, aplikasi blogging
Demokrasi alat distribusi Long Tail agregat / kumpulan Amazon, eBay, iTunes, Netflix
Terhubungnya persediaan dengan permintaan Long Tail filter / penyaring Google, blogs, rekomendasi, dan daftar penjualan terbaik
Ada sembilan aturan untuk menciptakan “Long Tail” agregat yang berhasil:
    Turunkan biaya
  1. Pindahkan inventori menjadi tersentralisasi atau bahkan hilangkan inventori fisik dan ubah dengan inventori digital atau database saja.
  2. Biarkan pengguna yang melakukan pekerjaan. Contoh: produk2 di eBay dan informasi2 di Wikipedia disubmit oleh para pengguna.
  3. Berpikir ‘Niche’
  4. Satu metode distribusi tidak berlaku untuk semua. Banyak saluran distribusi merupakan satu-satunya cara untuk mencapai pasar yang potensial. Jadi buatlah variasi metode distribusi.
  5. Satu produk tidak berlaku untuk semua. Satu produk cocok untuk satu orang, banyak produk cocok untuk banyak orang. Jadi buatlah variasi produk.
  6. Satu harga tidak berlaku untuk semua. Tiap orang berani membayar harga yang berbeda2 untuk produk yang sama dengan berbagai alasan. Jadi buatlah variasi harga.
  7. Hilang Kendali
  8. Berbagi informasi. Semakin banyak informasi semakin baik, tetapi hanya jika dengan informasi tersebut dapat membantu pengguna untuk mengambil keputusan bukan malah menambah kebingungan.
  9. Berpikir “dan”, bukan “atau”. Dengan semakin rendahnya biaya penyimpanan dan distribusi, membuat kita dapat menyuguhkan lebih banyak barang. Jadi daripada harus memilih satu produk atau produk yang lain, mengapa tidak produk yang satu dan juga produk yang lain sekalian.
  10. Mempercayai pasar untuk melakukan pekerjaan kita. Daripada harus menebak2 apa yang diinginkan pasar, kita dapat melempar semuanya pada pasar dan melihat apa yang terjadi, membiarkan pasar sendiri yang menilai. Jadi jangan menebak, tapi ukur dan tanggapi.
  11. Mengerti kekuatan dari ‘gratisan’. Dengan banyaknya kompetisi, pengguna cenderung mencari produk yang termurah atau bahkan gratis. Jadi dengan memberikan sesuatu yang gratis dan bermanfaat, dapat menarik perhatian pasar yang dituju.
Tidak terasa sudah cukup panjang juga artikel kali ini, semoga dengan artikel kali ini dapat mengubah paradigma anda tentang target market kita jaman sekarang.

Leave a Reply